Kumpulan 21 Algoritma Full Pll Lengkap + Notasi

Notasi Algoritmik 20107 Pengantar 1 Teks Algoritma Terdiri

Memahami algoritma Full PLL adalah kunci utama untuk menguasai penyelesaian Rubik’s Cube dengan cepat dan efisien. Dengan menguasai berbagai algoritma lengkap yang mencakup semua jenis permutasi, Anda dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan saat menyusun cube.

<pDalam panduan ini, akan dibahas secara lengkap 21 algoritma Full PLL beserta notasinya, pengelompokan berdasarkan kategori, serta tips praktis untuk menghafal dan menerapkannya dengan mudah. Semua ini dirancang untuk membantu pemula maupun yang sudah berpengalaman agar semakin mahir dalam strategi penyelesaian cube.

Definisi dan Pentingnya Algoritma Full PLL

Dalam dunia penyelesaian Rubik’s Cube, memahami berbagai algoritma yang digunakan adalah kunci untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi. Salah satu bagian penting dari metode CFOP adalah algoritma PLL (Permutation of the Last Layer), yang bertugas mengatur posisi dan orientasi potongan terakhir agar sesuai dengan pola akhir. Di antara berbagai jenis PLL, algoritma Full PLL menjadi solusi yang sangat lengkap dan komprehensif, memungkinkan penyelesaian tanpa perlu memikirkan pola tertentu secara terpisah.

Algoritma Full PLL mencakup semua kasus permutasi lapisan terakhir dalam satu paket lengkap, sehingga memudahkan cuber untuk menghafal dan menerapkan tanpa harus berganti-ganti algoritma berdasarkan pola yang muncul. Dengan mengetahui dan menguasai algoritma ini, proses penyelesaian Rubik’s Cube menjadi lebih lancar dan cepat, karena seluruh kemungkinan posisi akhir sudah tertutup dalam satu set algoritma yang terstruktur dengan baik.

Perbandingan Algoritma PLL Standar dan Full PLL Lengkap

Aspek PLL Standar Full PLL Lengkap
Jumlah algoritma Sekitar 21 algoritma utama yang dibagi berdasarkan pola tertentu Semua 21 algoritma utama + variasi tambahan untuk pola tertentu, lengkap dari semua kasus
Notasi Sesuai standar notasi algoritma PLL umumnya Memiliki variasi notasi yang lengkap dan terstandardisasi, termasuk modifikasi untuk pola tertentu
Keunggulan Lebih mudah dihafal dan diterapkan secara spesifik sesuai pola pola tertentu Lebih efisien, mengurangi waktu pencarian algoritma karena semua kasus tercover
Penerapan Biasanya digunakan oleh cuber pemula sampai menengah Disarankan untuk cuber tingkat mahir yang ingin mempercepat penyelesaian

Proses Identifikasi Posisi dan Orientasi Sebelum Menerapkan Algoritma

Sebelum menentukan algoritma yang tepat, penting untuk melakukan identifikasi posisi dan orientasi terakhir dari potongan lapisan atas. Hal ini meliputi pengamatan pola permutasi dan orientasi pada lapisan terakhir, sehingga algoritma yang akan dipakai benar-benar cocok dengan keadaan lapisan tersebut. Proses ini meliputi beberapa langkah utama:

  1. Pemeriksaan pola posisi potongan terakhir, apakah mereka sudah tepat di tempatnya atau perlu diputar ulang.
  2. Identifikasi orientasi potongan, apakah sudah benar menghadap ke atas atau perlu disesuaikan terlebih dahulu.
  3. Pengamatan pola visual dari posisi potongan yang tersisa, untuk memilih algoritma yang paling efisien dan cocok.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut secara teliti, cuber dapat mengurangi kesalahan penerapan algoritma dan memastikan bahwa langkah terakhir berjalan lebih mulus dan cepat. Penguasaan proses ini juga akan meningkatkan kemampuan analisis cepat saat menghadapi pola-pola unik di lapisan terakhir.

Daftar 21 Algoritma Full PLL Lengkap dan Notasinya

Memahami dan menghafal algoritma Full PLL adalah kunci utama dalam mempercepat penyelesaian cube 3×3. Pada bagian ini, kita akan sajikan daftar lengkap 21 algoritma Full PLL beserta notasinya yang mudah dipahami dan bisa langsung dipraktikkan. Setiap algoritma dirancang untuk menyelesaikan posisi tertentu dari last layer, dan menguasai notasi serta gerakannya akan sangat membantu dalam recall cepat saat kompetisi maupun latihan rutin.

Di bawah ini, kamu akan menemukan tabel lengkap yang memuat semua algoritma Full PLL, lengkap dengan penjelasan singkat tentang notasi dan tujuan penggunaannya. Jangan khawatir, dengan latihan konsisten, algoritma ini akan menjadi bagian dari memori otak bawah sadar kamu!

Daftar 21 Algoritma Full PLL dan Notasinya

Nomor Nama Algoritma Notasi Algoritma Penjelasan Singkat
1 Ua (A)
(U)
(U’)
(A’)
Memutar tiga sudut atas mengikuti pola tertentu, biasanya untuk posisi diagonal yang perlu disesuaikan.
2 Ub (A’)
(U’)
(U)
(A)
Kebalikan dari Ua, digunakan saat last layer perlu diputar searah jarum jam atau berlawanan arah.
3 Zb (F)
(U)
(F’)
(U’)
Memutar baris atas dan sudut tertentu, cocok untuk posisi baris yang perlu disesuaikan secara horizontal.
4 Zb’ (F’)
(U’)
(F)
(U)
Versi kebalikan dari Zb, untuk posisi terakhir yang perlu diselesaikan secara vertikal.
5 Ra (R)
(U)
(R’)
(U’)

Gerakan memutar sudut kanan atas searah jarum jam untuk posisi tertentu.
6 Rb (R’)
(U’)
(R)
(U)
Kebalikan dari Ra, biasanya digunakan untuk posisi sebaliknya.
7 Na (L)
(U’)
(L’)
(U)
Memutar sudut kiri atas untuk posisi last layer tertentu.
8 Nb (L’)
(U)
(L)
(U’)
Versi kebalikan dari Na, untuk posisi yang berbeda.
9 Wa (R2)
(U)
(R2′)
(U’)
Memutar dua kali jarum jam di sudut kanan atas, biasanya untuk posisi tertentu yang lebih kompleks.
10 Wb (L2)
(U’)
(L2′)
(U)
Versi dari Wa, untuk posisi sebaliknya.
11 Ua (U)
(U’)
(U)
Gerakan memutar lapisan atas secara berulang untuk mengatur posisi sudut dan tepi.
12 Ub (U’)
(U)
(U’)
Kebalikan dari Ua, digunakan saat posisi perlu diputar berlawanan arah.
13 H (M)
(U)
(M’)
(U’)
Memutar layer tengah secara horizontal untuk menyesuaikan posisi edge tertentu.
14 Pi (U)
(R)
(U’)
(L’)
(U)
(R’)
(U’)
(L)
Algoritma kompleks untuk posisi tertentu, melibatkan rotasi lapisan atas dan lateral secara bergantian.
15 Y (U)
(D)
(U’)
(D’)
Memutar lapisan atas dan bawah untuk mengatur posisi last layer.
16 G (R)
(U)
(R’)
(U’)
(R)
(U)
(R’)
(U’)
Gerakan kompleks untuk posisi tertentu, sering dipakai dalam PLL untuk posisi yang agak rumit.
17 T (R)
(U)
(R’)
(U’)
(R)
(U)
(R’)
(U’)
Memutar posisi tepi dan sudut secara bersamaan untuk menyelesaikan posisi tertentu.
18 F (R’ F R F’) Memutar lapisan depan dan samping secara bersamaan, sering digunakan dalam PLL.
19 Sune (R U R’ U R U2 R’) Algoritma untuk posisi tertentu, biasanya untuk orientasi sudut.
20 Anti-Sune (R’ U’ R U’ R’ U2 R) Versi kebalikan dari Sune, digunakan di posisi tertentu.
21 Jperm (R U’ R U R U R U’ R’ U’ R2) Algoritma terakhir untuk menyelesaikan posisi last layer tertentu dan memutar posisi sudut.

Tips Menghafal Algoritma Full PLL:

  • Pelajari satu per satu dan fokus pada pola gerakan utamanya.
  • Gunakan mnemonic atau cerita visual untuk mengingat urutannya.
  • Latihan secara rutin agar algoritma menjadi otomatis dalam memori otak bawah sadar.
  • Catat dan buat flashcard digital atau fisik untuk referensi cepat saat latihan.
  • Jangan buru-buru, pahami setiap gerakan dan tujuan dari algoritma tersebut agar lebih mudah recall dan implementasi saat sesi solving.

Pengelompokan dan Kategori Algoritma Full PLL

Dalam dunia cubing, menguasai algoritma Full PLL memang penting, tetapi memahami bagaimana algoritma tersebut diklasifikasikan berdasarkan kategori permutasi tertentu juga sangat membantu. Dengan pengelompokan yang tepat, pengguna bisa lebih mudah mengenali pola, mengingat, dan memilih algoritma yang sesuai dengan situasi tertentu saat memulai atau menyelesaikan tahap PLL. Pengelompokan ini juga memudahkan dalam belajar secara sistematis dan mempercepat penguasaan teknik pergerakan pada Rubik’s Cube.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kategori-kategori algoritma Full PLL yang umum digunakan dan bagaimana mengklasifikasikan algoritma berdasarkan permutasi yang diatasi. Selain itu, panduan visual dari pola algoritma yang serupa turut disertakan agar memudahkan pengguna dalam mengenali dan menerapkan algoritma secara efektif.

Pengelompokan Berdasarkan Jenis Permutasi

Algoritma Full PLL dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori utama berdasarkan jenis permutasi yang diatasi, yaitu:

  1. Permutasi Sisi (Edge Permutation): Algoritma yang mengubah posisi potongan tepi tanpa mengubah posisi sudut secara signifikan.
  2. Permutasi Sudut (Corner Permutation): Algoritma yang mengatur posisi sudut tanpa merubah posisi tepi secara besar-besaran.
  3. Permutasi Gabungan (Edge dan Corner Permutation): Algoritma yang mengubah posisi tepi dan sudut secara bersamaan, sering disebut sebagai algoritma penuh karena menyelesaikan seluruh permutasi PLL.

Dengan memahami kategori ini, pengguna bisa lebih cepat mengidentifikasi algoritma yang dibutuhkan berdasarkan situasi tertentu, semisal hanya perlu menukar posisi tepi atau sudut saja. Pengelompokkan ini membantu dalam mengurangi waktu pencarian algoritma saat latihan maupun kompetisi.

Pola Visual dan Panduan Penggunaan

Setiap kategori algoritma Full PLL memiliki pola visual yang khas dan mudah dikenali. Berikut adalah gambaran umum dan tips mengenali pola tersebut:

  • Edge Permutation: Pola visual biasanya menampilkan pergerakan tepi yang saling bertukar posisi secara simetris. Algoritma ini sering kali memiliki pola garis-garis lurus, atau bentuk “L” dan “U” yang saling berhadapan. Panduan penggunaannya adalah dengan memulai dari pola tepi yang tampak acak dan mencari algoritma yang memperlihatkan pertukaran tepi tersebut secara langsung.
  • Corner Permutation: Algoritma ini menampilkan pola yang lebih fokus pada sudut-sudut di posisi tertentu, biasanya dalam bentuk pola rotasi yang memperlihatkan pergeseran posisi sudut secara simetris. Visualnya sering berupa bentuk “S” atau “Z” yang saling berlawanan. Untuk menggunakannya, lihat posisi sudut yang perlu diputar dan cocokkan dengan pola algoritma yang memperlihatkan pertukaran sudut secara spesifik.
  • Permutasi Gabungan: Pola ini cenderung kompleks karena menggabungkan pertukaran tepi dan sudut sekaligus. Biasanya terlihat pola simetris yang mencakup seluruh lapisan. Panduan penggunaannya adalah dengan mengenali pola visual yang menunjukkan adanya pertukaran posisi secara bersamaan dan memilih algoritma yang sesuai agar seluruh permutasi selesai secara efisien.

Selain pengenalan pola visual, latihan secara rutin dan melihat contoh kasus nyata saat cube dalam posisi tertentu akan sangat membantu dalam mempercepat proses klasifikasi dan pengaplikasian algoritma. Dengan begitu, pengguna tidak hanya menghafal algoritma, tetapi juga mampu mengenali situasi tertentu secara cepat berdasarkan pola visual yang tampak di cube.

Notasi dan Konvensi yang Digunakan dalam Algoritma

Notasi Algoritmik 20107 Pengantar 1 Teks Algoritma Terdiri

Dalam dunia penyelesaian Rubik’s Cube, khususnya saat mempelajari algoritma Full PLL, memahami notasi gerakan sangat penting agar setiap langkah dapat diikuti dan diimplementasikan dengan tepat. Notasi ini menjadi bahasa universal yang memudahkan berbagi dan mempercepat proses belajar serta eksekusi algoritma di lapangan.

Notasi dan konvensi yang digunakan dalam algoritma Full PLL dirancang untuk menyederhanakan representasi gerakan secara singkat dan jelas. Dengan menguasai notasi ini, pengguna dapat membaca, menghafal, dan menerapkan algoritma dengan lebih efisien. Berikut penjelasan lengkap mengenai simbol-simbol gerakan yang umum dipakai, serta konvensi konversinya dari format teks ke gerakan praktis.

Notasi Gerakan dalam Algoritma Full PLL

Dalam algoritma Full PLL, simbol-simbol yang digunakan untuk menandai pergerakan bagian-bagian cube sangat penting. Simbol ini merupakan standar internasional yang telah diakui secara luas di komunitas cubers. Setiap gerakan memiliki arti spesifik yang mengacu pada rotasi tertentu, baik secara clockwise maupun counterclockwise, serta rotasi 180 derajat.

Berikut adalah daftar notasi yang sering digunakan:

F

Putaran sisi depan searah jarum jam.

F’

Putaran sisi depan berlawanan arah jarum jam.

F2

Putaran sisi depan 180 derajat.

R

Putaran sisi kanan searah jarum jam.

R’

Putaran sisi kanan berlawanan arah jarum jam.

R2

Putaran sisi kanan 180 derajat.

L

Putaran sisi kiri searah jarum jam.

L’

Putaran sisi kiri berlawanan arah jarum jam.

L2

Putaran sisi kiri 180 derajat.

B

Putaran sisi belakang searah jarum jam.

B’

Putaran sisi belakang berlawanan arah jarum jam.

B2

Putaran sisi belakang 180 derajat.

U

Putaran sisi atas searah jarum jam.

U’

Putaran sisi atas berlawanan arah jarum jam.

U2

Putaran sisi atas 180 derajat.

D

Putaran sisi bawah searah jarum jam.

D’

Putaran sisi bawah berlawanan arah jarum jam.

D2

Putaran sisi bawah 180 derajat.

Simbol tambahan yang kadang digunakan:

x

Rotasi seluruh cube ke kanan.

y

Rotasi seluruh cube ke atas.

z

Rotasi seluruh cube ke depan.

Jika simbol rotasi digunakan bersama gerakan tertentu, misalnya R diikuti x, artinya rotasi cube secara utuh ke kanan sebelum melakukan gerakan R.

Konvensi Notasi dan Gerakan Praktis

Selain simbol-simbol di atas, penting untuk memahami konversi notasi teks ke gerakan praktis saat mempraktekkan algoritma secara langsung. Proses ini melibatkan interpretasi simbol menjadi rotasi fisik cube yang nyata di tangan.

Langkah-langkah konversi notasi teks ke gerakan praktis adalah sebagai berikut:

  1. Pelajari simbol gerakan yang mewakili rotasi tertentu, termasuk arah dan sudut rotasi.
  2. Kenali posisi cube saat melakukan gerakan, pastikan tangan dan posisi cube sesuai dengan simbol yang digunakan.
  3. Latih gerakan secara berulang agar menjadi otomatis, misalnya gerakan F diputar searah jarum jam dengan jari manis dan ibu jari memegang posisi yang stabil.
  4. Gabungkan gerakan jika algoritma mengandung beberapa simbol, dan pastikan setiap gerakan selesai sebelum melanjutkan ke simbol berikutnya.
  5. Gunakan panduan visual seperti tanda jari pada gambar cube untuk memastikan gerakan sesuai simbol, terutama saat melakukan rotasi 180 derajat atau rotasi cube utuh.

Contoh konversi sederhana:

Jika algoritma menuliskan R’, maka gerakan praktis adalah memutar sisi kanan cube berlawanan arah jarum jam menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, dengan posisi cube stabil di tangan. Setelah gerakan selesai, cube harus menunjukkan posisi yang sesuai dengan algoritma yang diinginkan.

Memahami notasi ini secara mendalam sangat membantu dalam mempercepat pembelajaran algoritma Full PLL serta meningkatkan akurasi saat melakukan algoritma secara langsung. Dengan latihan yang konsisten dan penguasaan konversi gerakan, kecepatan dan ketepatan penyelesaian Rubik’s Cube akan semakin meningkat.

Teknik Menghafal dan Mempraktikkan Algoritma

Dalam mempelajari algoritma Full PLL, terutama yang panjang dan kompleks, menghafal dan mempraktikkannya secara konsisten menjadi kunci utama keberhasilan. Teknik yang tepat akan membantu mempercepat proses penguasaan dan meningkatkan kepercayaan diri saat melakukan penyelesaian cube secara cepat dan tepat.

Sebagian besar pemula sering merasa kewalahan dengan banyaknya algoritma yang harus dihafal dan dipraktikkan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang sistematis dan bertahap agar proses belajar menjadi lebih efisien dan tidak menimbulkan frustasi. Berikut adalah panduan serta metode latihan yang bisa kamu terapkan untuk menguasai algoritma Full PLL secara efektif.

Strategi Belajar Algoritma Secara Sistematis dan Bertahap

Agar proses belajar algoritma tidak terasa membebani dan lebih terstruktur, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Mulailah dari algoritma yang paling sering digunakan dan paling mudah diingat. Biasanya, algoritma tersebut memiliki pola dasar yang bisa dipahami dan diingat dengan cepat.
  • Pelajari satu kategori algoritma terlebih dahulu, misalnya All PLL, kemudian berlanjut ke kategori lainnya. Fokus pada satu kategori agar memudahkan pengelompokkan memori.
  • Buat jadwal latihan yang rutin dan konsisten, misalnya setiap hari 15-30 menit, sehingga proses belajar menjadi bagian dari rutinitas harian.
  • Gunakan teknik pengulangan secara bertahap, mulai dari hafalan dasar hingga ke algoritma yang lebih kompleks, secara bertahap menaikkan tingkat kesulitan latihan.
  • Setelah hafal, lakukan latihan berulang saat melakukan solve secara langsung agar algoritma tertanam dalam memori otot dan tidak hanya ingatan jangka pendek.

Metode Latihan Menghafal Algoritma

Berikut adalah tabel yang merinci berbagai metode latihan yang efektif untuk menghafal dan mempraktikkan algoritma Full PLL:

Metode Latihan Deskripsi
Pengulangan Mengulang algoritma secara berulang-ulang baik secara lisan maupun tertulis sampai benar-benar hafal dan otomatis saat dijalankan.
Visualisasi Membayangkan langkah-langkah algoritma secara mental, membantu memperkuat ingatan visual dan memori otot.
Pencocokan pola Mempraktekkan algoritma pada berbagai posisi dan pola scramble yang berbeda untuk memperkuat kemampuan mengenali pola dan merespon dengan cepat.
Penggunaan flashcards Membuat kartu dengan algoritma di satu sisi dan langkah-langkahnya di sisi lain, lalu mengulang dan menguji hafalan secara berkala.
Latihan terjadwal Menjadwalkan sesi latihan rutin dengan target tertentu, seperti menghafal 3 algoritma setiap hari dan mengulanginya secara konsisten.

Tips Efektif Mengingat Algoritma Panjang dan Kompleks

“Bagi algoritma panjang dan rumit, pecah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diingat. Latihan berulang dan visualisasi sangat membantu dalam menginternalisasi pola yang kompleks.”

Selain itu, beberapa tips berikut dapat meningkatkan efektivitas menghafal algoritma:

  • Segmentasikan algoritma menjadi beberapa bagian kecil, lalu hafalkan satu per satu sebelum digabungkan menjadi satu rangkaian lengkap.
  • Gunakan teknik mnemonik atau cerita singkat yang menghubungkan langkah-langkah dalam algoritma agar lebih mudah diingat.
  • Rekam suara saat mengulang algoritma dan dengarkan berulang kali untuk memperkuat ingatan auditory.
  • Praktikkan algoritma secara langsung dalam sesi solve, bukan hanya hafalan verbal, agar otak terbiasa dengan gerakan nyata.

Contoh Penerapan Full PLL dalam Penyelesaian Rubik’s Cube

Dalam dunia cubing, menerapkan algoritma Full PLL secara tepat sangat penting untuk mempercepat proses penyelesaian. Pada bagian ini, kita akan melihat contoh nyata bagaimana algoritma Full PLL digunakan dalam situasi tertentu untuk memutar posisi terakhir lapisan atas agar tersusun sempurna.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa memahami proses identifikasi posisi dan penerapan algoritma secara berurutan sehingga hasil akhirnya sesuai dengan pola yang diinginkan. Mari kita lihat contoh lengkapnya berikut ini.

Contoh Kasus: Posisi akhir lapisan atas dengan pola PLL tertentu

Sebagai ilustrasi, bayangkan kamu sedang menyelesaikan Rubik’s Cube dan posisi akhir dari lapisan atas menunjukkan pola yang khas seperti “A-perm”. Pada posisi ini, sebagian besar lapisan atas sudah benar, tetapi beberapa potongan perlu diputar agar seluruh lapisan atas tersusun rapi dan sesuai pola.

Langkah pertama adalah mengidentifikasi posisi dan pola yang muncul. Setelah itu, kamu akan mengaplikasikan algoritma Full PLL yang sesuai untuk mengubah posisi potongan tanpa mengganggu lapisan bawah yang sudah selesai. Berikut ini contoh langkah pengerjaannya lengkap dengan tabel agar lebih mudah dipahami.

Posisi Awal Langkah-Langkah Hasil Akhir Setelah Algoritma
  1. Posisi awal menunjukkan pola “A-perm” dengan satu sisi atas berputar 90 derajat dan potongan sudut yang belum tersusun
  2. Pengenalan pola berdasarkan posisi potongan dan orientasi yang tidak sesuai
  1. Identifikasi pola PLL yang cocok, dalam hal ini algoritma “A-perm” yang umum digunakan
  2. Jalankan algoritma “A-perm” lengkap:

    (x) R U’ R D2 R’ U R D2 R2

  3. Amati perubahan posisi potongan dan pastikan seluruh lapisan atas tersusun sesuai pola
  1. Setelah algoritma dipakai, posisi lapisan atas kembali ke bentuk yang rapi dan sesuai pola
  2. Sisi atas sudah tersusun sempurna tanpa mengubah posisi lapisan bawah

Contoh di atas menunjukkan bagaimana identifikasi pola yang tepat dan penerapan algoritma Full PLL yang lengkap dapat menyelesaikan posisi akhir lapisan atas dengan efisien. Dalam praktiknya, mengenali pola dan menghafal algoritma yang sesuai akan sangat membantu mempercepat proses penyelesaian Rubik’s Cube secara keseluruhan.

Penutup

Dengan memahami dan menguasai seluruh algoritma Full PLL lengkap ini, kemampuan penyelesaian Rubik’s Cube Anda akan meningkat secara signifikan. Praktik berkelanjutan dan penguasaan notasi yang benar akan mempercepat proses belajar dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menyelesaikan cube dengan konsisten dan cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *