Pengenalan F2l Memasangkan ‘Corner’ Dan ‘Edge’ Secara Bersamaan

VIDEO: Manuver Ketua Ansor Jatim Dukung Khofifah dengan 'Baju' Brigade ...

Memahami teknik F2L adalah langkah penting dalam menguasai solusi rubik, karena mampu mempercepat penyelesaian dengan memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ sekaligus dalam satu langkah efisien.

Pada panduan ini, akan dibahas prinsip dasar, langkah-langkah, serta tips praktis dalam mengenali dan memasangkan pasangan tersebut secara bersamaan, sehingga meningkatkan keahlian dan kecepatan menyusun rubik secara mandiri.

Pengantar Teknik Pemasangan F2L

F2L, singkatan dari First Two Layers, merupakan salah satu tahap penting dalam menyelesaikan rubik’s cube dengan metode CFOP. Teknik ini memungkinkan kita untuk memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan, sehingga proses penyelesaian menjadi lebih efisien dan cepat. Penguasaan F2L tidak hanya mempercepat waktu solving, tetapi juga membantu meningkatkan kepercayaan diri saat menyelesaikan cube dalam kompetisi maupun latihan sehari-hari.

Sebelum memulai pemasangan F2L, ada beberapa langkah awal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan cube dalam keadaan bersih dan tidak ada bagian yang longgar agar pergerakan lancar. Kedua, kenali pola dan posisi warna pada cube, terutama di bagian layer bawah dan tengah. Ketiga, latihan mengenali pasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ yang akan dipasangkan agar proses berikutnya berjalan lebih mulus dan tidak membuang waktu mencari posisi yang tepat.

Prinsip Dasar Pemasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ dalam F2L

Inti dari teknik F2L adalah memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan sebelum dimasukkan ke posisi yang benar di layer kedua. Prinsip utamanya adalah mengidentifikasi terlebih dahulu posisi pasangan yang akan dipasang, kemudian melakukan manipulasi cube agar kedua bagian tersebut bertemu dan terpasang secara bersamaan. Teknik ini mengurangi langkah yang biasanya dilakukan secara terpisah, sehingga mempercepat proses penyelesaian.

F2L mengutamakan efisiensi dengan menggabungkan langkah, bukan hanya menyelesaikan satu bagian terlebih dahulu lalu yang lain. Hal ini menciptakan alur solusi yang lebih lancar dan cepat.

Langkah Awal Sebelum Memulai Pemasangan F2L

Sebelum memasuki tahap F2L, pastikan beberapa hal berikut telah dilakukan agar proses pemasangan berjalan optimal:

  1. Memahami posisi dan warna setiap bagian pada cube, terutama di layer bawah dan tengah.
  2. Mengidentifikasi pasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ yang akan dipasangkan, biasanya dari posisi yang sudah terlihat jelas atau mudah diakses.
  3. Melakukan prediksi langkah-langkah manipulasi yang diperlukan untuk mengangkat dan memasangkan pasangan tanpa mengganggu posisi bagian lain yang sudah selesai.
  4. Memastikan tangan dan alat bantu lainnya siap, serta posisi cube yang nyaman agar pergerakan cepat dan presisi.

Manfaat Utama Penguasaan Teknik F2L

Dengan menguasai teknik pemasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan, beberapa manfaat utama dapat dirasakan, di antaranya:

  • Meningkatkan kecepatan penyelesaian cube secara signifikan, terutama dalam kompetisi kecepatan.
  • Meminimalisir langkah dan gerakan yang tidak perlu, sehingga proses menjadi lebih efisien.
  • Membantu pemahaman pola dan posisi bagian-bagian cube secara lebih mendalam, yang akan sangat berguna saat berlatih teknik lanjutan lainnya.
  • Memberikan pengalaman menyenangkan dan menantang dalam memecahkan puzzle, karena prosesnya lebih dinamis dan terstruktur.

Identifikasi ‘Corner’ dan ‘Edge’ yang Perlu Dipasangkan

Dalam proses memecahkan Rubik’s Cube, mengenali dan memisahkan ‘corner’ dan ‘edge’ yang harus dipasangkan adalah langkah penting. Ini membantu memastikan setiap pasangan yang dibuat sesuai dengan warna dan posisi yang diinginkan, sehingga proses penyelesaian menjadi lebih efisien dan akurat.

Memahami cara mengenali dan membedakan kedua jenis bagian ini berdasarkan posisi dan warna akan memudahkan Anda dalam melakukan langkah-langkah selanjutnya. Berikut penjelasan lengkapnya, disertai tabel, panduan visual, dan langkah-langkah praktis yang bisa diikuti kapan saja.

Karakteristik dan Pemisahan ‘Corner’ serta ‘Edge’

Dalam mengenali ‘corner’ dan ‘edge’, sangat penting untuk memperhatikan posisi dan warna yang melekat pada masing-masing bagian. Dengan pemahaman ini, proses pencarian dan pemilihan pasangan yang tepat menjadi lebih cepat dan akurat.

Berikut tabel yang merangkum cara membedakan ‘corner’ dan ‘edge’ berdasarkan posisi dan warna pada Rubik’s Cube:

Jenis Bagian Posisi Umum Jumlah Warna Ciri-ciri Utama Contoh Warna
‘Corner’ Di sudut-sudut cube, dimana tiga warna bertemu 3 warna Memiliki tiga warna berbeda yang menunjukkan posisi sudut Merah, Biru, Kuning (contoh) pada satu ‘corner’
‘Edge’ Di tepi-tepi cube, dimana hanya dua warna yang bertemu 2 warna Memiliki dua warna yang saling berhadapan, biasanya berada di garis tengah Hijau dan Putih, Merah dan Kuning (contoh)

Prosedur Mencari Pasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ yang Sesuai

Setelah memahami ciri-ciri dasar, langkah berikutnya adalah mencari pasangan ‘corner’ dan ‘edge’ yang cocok di berbagai posisi. Cara ini penting agar pasangan yang terbentuk benar-benar sesuai dengan warna dan posisi yang diinginkan di langkah berikutnya.

See also  Perlukah Menghafal Semua 41 Algoritma F2l?

Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:

  1. Periksa posisi ‘corner’ dan catat warna-warna yang ada. Biasanya ‘corner’ yang perlu dipasangkan berada di posisi tertentu sesuai pola yang diinginkan.
  2. Temukan ‘edge’ yang memiliki dua warna yang cocok dengan dua dari tiga warna ‘corner’ tersebut.
  3. Periksa posisi dan warna secara bersamaan, pastikan pasangan ‘corner’ dan ‘edge’ saling melengkapi dan ditempatkan di posisi yang benar.
  4. Gunakan panduan visual untuk memastikan warna dan posisi sesuai, agar tidak salah pasang ketika melakukan langkah selanjutnya.

Contoh kasus:

Misalnya, ‘corner’ di posisi sudut bawah kiri depan bertuliskan warna merah, biru, dan kuning. Maka, cari ‘edge’ yang memiliki warna merah dan biru agar sesuai dengan ‘corner’ tersebut, dan letakkan di posisi yang tepat agar pasangan terbentuk sempurna.

Panduan Visual untuk Membedakan ‘Corner’ dan ‘Edge’

Memvisualisasikan perbedaan antara ‘corner’ dan ‘edge’ sangat membantu, terutama bagi pemula. Berikut panduan praktisnya:

  • ‘Corner’: Bentuknya seperti kubus kecil dengan tiga sisi warna berbeda. Jika Anda memegang bagian tersebut, akan terasa tiga warna yang berbeda dan posisi sudutnya jelas terlihat.
  • ‘Edge’: Bentuknya lebih ramping, hanya memiliki dua warna yang saling berhadapan. Biasanya, ‘edge’ lebih tipis dan panjang dibandingkan ‘corner’, serta berada di garis tengah antara dua ‘corner’.
  • Untuk membedakan secara visual, perhatikan posisi dan jumlah warna: jika ada tiga warna berbeda, itu pasti ‘corner’; jika dua warna, itu ‘edge’.
  • Dalam praktiknya, coba pegang bagian tersebut dan rasakan tekstur serta bentuknya, agar lebih mudah membedakan saat mencari pasangan.

Dengan menguasai teknik mengenali dan memisahkan ‘corner’ serta ‘edge’ berdasarkan posisi dan warna, proses pemasangan pasangan menjadi lebih cepat dan efisien. Latihan secara rutin akan membuat Anda semakin mahir dalam mengidentifikasi bagian-bagian ini, sehingga langkah-langkah selanjutnya dalam menyelesaikan Rubik’s Cube bisa dilakukan dengan lebih percaya diri.

Teknik Memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ Secara Bersamaan

Memasangkan ‘corner’ dan ‘edge’ sekaligus adalah langkah krusial dalam menjalankan metode F2L agar proses penyelesaian rubik lebih cepat dan efisien. Dengan menguasai teknik ini, kamu bisa mengurangi langkah yang diperlukan dan mempercepat waktu penyelesaian secara signifikan. Teknik ini membutuhkan ketelitian dan latihan agar gerakan menjadi halus dan tepat sasaran, sehingga ‘corner’ dan ‘edge’ bisa terpasang dalam satu rangkaian gerakan yang terkoordinasi.

Di bagian ini, kita akan membahas langkah-langkah rinci dan urutan gerakan untuk memasangkan kedua elemen tersebut secara bersamaan, serta beberapa tips yang berguna untuk mengatasi kendala yang sering muncul saat melakukan teknik ini.

Langkah-langkah Memasang ‘Corner’ dan ‘Edge’ Secara Bersamaan

Berikut adalah langkah-langkah lengkap yang bisa diikuti untuk memasangkan ‘corner’ dan ‘edge’ secara bersamaan dalam teknik F2L. Pastikan kamu sudah memahami posisi dari ‘corner’ dan ‘edge’ yang perlu dipasangkan terlebih dahulu, agar gerakan bisa dilakukan dengan lancar dan akurat.

Langkah Posisi dan Arah Gerakan Keterangan
1 Temukan ‘corner’ dan ‘edge’ yang harus dipasangkan, lalu tempatkan keduanya di posisi yang mudah diakses, biasanya di sisi bawah depan. Pastikan keduanya berada di lapisan bawah dan dalam posisi yang memungkinkan gerakan langsung ke posisi pemasangan.
2 Putar layer bawah (D) untuk menempatkan ‘edge’ di posisi yang sejajar dengan ‘corner’ yang akan dipasangkan. Gerakan ini memposisikan kedua elemen agar bisa segera digabungkan tanpa perlu gerakan besar.
3 Gunakan gerakan ‘insert’ yang sesuai, seperti gerakan U’, L, atau R, untuk menggabungkan ‘corner’ dan ‘edge’ secara bersamaan. Gerakan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu posisi elemen lain yang sudah benar.
4 Periksa hasil pemasangan dan lakukan penyesuaian kecil jika diperlukan, misalnya dengan gerakan memutar lapisan atas (U) untuk mengatur posisi. Pastikan pasangan sudah rapat dan tidak mengganggu bagian lain dari solusi.
5 Ulangi proses ini untuk semua pasangan ‘corner’-‘edge’ yang belum dipasangkan di fase awal. Latihan rutin akan membuat gerakan ini menjadi otomatis dan lebih cepat dilakukan.

Tips dan Trik Mengatasi Kendala saat Memasang ‘Corner’ dan ‘Edge’

Saat melakukan pemasangan ‘corner’ dan ‘edge’ secara bersamaan, kendala seperti posisi yang tidak tepat atau gerakan yang terlalu besar seringkali muncul. Untuk mengatasi hal ini, cobalah beberapa trik berikut:

  • Perhatikan posisi awal: Pastikan ‘corner’ dan ‘edge’ sudah berada di posisi yang mudah dijangkau dan tidak terlalu jauh dari target pemasangan.
  • Gunakan gerakan kecil dan presisi: Hindari gerakan terlalu besar yang bisa mengacaukan posisi bagian lain, lakukan gerakan halus untuk menggeser elemen ke posisi yang tepat.
  • Periksa kembali posisi sebelum melakukan insert: Pastikan ‘corner’ dan ‘edge’ sudah sejajar dan berada di lapisan bawah, sehingga gerakan selanjutnya jadi lebih mudah dan akurat.
  • Latihan terus-menerus: Semakin sering latihan, kamu akan lebih peka terhadap posisi dan gerakan yang tepat, sehingga kendala semacam ini bisa diminimalisir.
  • Gunakan gerakan analitis: Kalau merasa kesulitan, lihat kembali langkah sebelumnya dan identifikasi bagian yang menyebabkan posisi tidak optimal, lalu lakukan penyesuaian secara bertahap.

Dengan menerapkan tips ini secara konsisten, proses memasangkan ‘corner’ dan ‘edge’ secara bersamaan akan menjadi lebih lancar dan efisien, membuat seluruh penyelesaian rubik jadi lebih cepat dan menyenangkan.

Implementasi dalam Penyelesaian Rubik

Setelah memahami langkah dasar dalam memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan, saatnya kita melihat bagaimana teknik ini diintegrasikan ke dalam proses penyelesaian Rubik secara keseluruhan. Prosedur lengkap ini tidak hanya membantu mempercepat proses, tetapi juga memastikan setiap pasangan warna terpasang dengan rapi dan efisien.

See also  Kumpulan 41 Algoritma F2l Lengkap (Full F2l) + Notasinya

Pendekatan ini memulai dari identifikasi posisi hingga pemasangan akhir, dengan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis. Mengikuti proses ini secara konsisten akan membantu kamu menguasai teknik F2L dan meningkatkan kemampuan penyelesaian secara keseluruhan.

Langkah-langkah lengkap dari identifikasi hingga pemasangan akhir ‘Corner’ dan ‘Edge’

Dalam mengimplementasikan teknik ini, penting untuk mengikuti prosedur yang jelas dan terorganisir. Berikut adalah langkah-langkahnya secara rinci:

  1. Identifikasi posisi ‘Corner’ dan ‘Edge’ yang perlu dipasangkan. Mulailah dengan memeriksa bagian bawah dan atas cube. Cari pasangan warna yang akan dipasangkan, biasanya terdiri dari satu ‘Corner’ dan satu ‘Edge’ yang berdekatan dan membentuk pasangan yang akan disusun. Pastikan warna utama dari ‘Corner’ sesuai dengan warna pada posisi target dan ‘Edge’ juga cocok dengan warna sampingnya.
  2. Posisikan ‘Corner’ dan ‘Edge’ di posisi yang mudah diakses. Jika keduanya masih jauh dari tempatnya, lakukan rotasi untuk membawanya ke layer yang lebih mudah dioperasikan tanpa mengganggu pasangan lainnya. Usahakan agar posisi mereka berada dalam satu sisi atau dekat dengan tempat pemasangan.
  3. Memasangkan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan. Terapkan teknik F2L di mana Anda melakukan gerakan tertentu untuk menggabungkan keduanya menjadi satu pasangan. Biasanya melibatkan gerakan putar dan pemposisian ulang agar pasangan tersebut saling bertautan dan siap dipasang.
  4. Implementasi langkah pemasangan ke posisi akhir. Setelah pasangan tersusun, lakukan langkah-langkah untuk memasang pasangan tersebut ke tempat yang sesuai pada layer bawah. Pastikan bahwa pemasangan tidak merusak pasangan lain yang sudah selesai dipasang sebelumnya. Biasanya dilakukan dengan gerakan rotasi tertentu agar pasangan masuk ke posisi final secara mulus.
  5. Verifikasi dan penyesuaian akhir. Setelah pasangan terpasang, periksa kembali apakah posisi dan orientasi warna sudah benar. Jika ada yang tidak cocok, lakukan gerakan penyesuaian kecil tanpa mengganggu pasangan lainnya. Teknik ini harus diulang secara sistematis untuk setiap pasangan hingga seluruh layer bawah selesai dan rapi.

Contoh langkah demi langkah dengan ilustrasi deskriptif

Bayangkan posisi awal cube di mana satu ‘Corner’ berwarna merah-hijau-putih berada di layer atas, dan ‘Edge’-nya berwarna hijau-putih juga berada di layer atas. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pertama, identifikasi posisi ‘Corner’ dan ‘Edge’ tersebut. Pastikan warna hijau dan putih cocok, dan ‘Corner’ merah berada di posisi yang tepat atau dekat dengan tempat pemasangan.
  2. Lakukan rotasi layer atas agar ‘Corner’ merah-hijau-putih berada di atas dan sejajar dengan ‘Edge’-nya di posisi atas.
  3. Gunakan gerakan tertentu, misalnya: putar bagian atas ke kiri, lalu geser layer samping untuk menggabungkan ‘Corner’ dan ‘Edge’, sehingga mereka membentuk pasangan yang rapi dan siap dipasang.
  4. Setelah pasangan terbentuk, lakukan rotasi bawah atau samping agar pasangan masuk ke posisi bawah yang sesuai, misalnya di antara warna hijau dan putih.
  5. Periksa posisi dan orientasi pasangan. Jika sudah benar, lakukan gerakan akhir untuk memasang pasangan ke layer bawah agar tidak merusak pasangan lain yang sudah tersusun.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara sistematis, proses pemasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan menjadi lebih lancar dan terorganisasi. Teknik ini bisa diulang untuk pasangan lainnya, sehingga secara bertahap seluruh layer bawah tersusun rapi dan siap untuk tahap berikutnya.

Penggabungan teknik ini dengan langkah F2L lainnya

Integrasi teknik pemasangan ‘Corner’ dan ‘Edge’ secara bersamaan sangat penting agar proses penyelesaian menjadi efisien. Mulai dari identifikasi pasangan hingga pemasangan akhir, setiap langkah harus disesuaikan dengan langkah-langkah F2L secara umum. Beberapa poin penting dalam penggabungan ini meliputi:

  • Penggunaan pola gerakan standar F2L untuk mengurangi jumlah langkah dan mempercepat proses pemasangan pasangan.
  • Memanfaatkan posisi awal yang optimal sehingga pasangan dapat disusun dan dipasang tanpa perlu banyak rotasi tambahan.
  • Memastikan setiap pasangan yang sudah dipasang tidak terganggu ketika memasang pasangan lainnya, dengan manajemen posisi dan orientasi yang baik.
  • Menggunakan teknik blok tertentu yang memudahkan penempatan pasangan secara cepat dan akurat.
  • Penguasaan gerakan backtracking jika terjadi kesalahan dalam pemasangan, agar bisa kembali ke posisi awal tanpa mengganggu pasangan yang sudah terpasang.
See also  Teknik F2l 'Empty Slot' Memanfaatkan Slot Kosong Untuk Efisiensi

Sebagai contoh, saat memasangkan pasangan berikutnya, kamu bisa menggunakan teknik ‘insert’ yang sama, tetapi menyesuaikan posisi dan orientasi sesuai kebutuhan. Dengan begitu, setiap langkah menjadi bagian dari sistem yang terintegrasi, mempercepat proses penyelesaian Rubik dan membuatnya lebih rapi.

Praktik dan Kesalahan Umum

Mempraktikkan teknik pemasangan bersamaan F2L memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Saat proses belajar, tidak jarang kita menghadapi berbagai hambatan dan melakukan kesalahan yang berulang. Memahami kesalahan-kesalahan umum dan cara mengatasinya sangat penting agar proses belajar menjadi lebih efisien dan hasilnya lebih maksimal. Di bagian ini, kita akan membahas beberapa kesalahan yang sering terjadi, contoh situasi nyata saat menghadapi hambatan, serta latihan praktis yang bisa membantu memperkuat kemampuan dalam memasangkan corner dan edge secara bersamaan.

Daftar Kesalahan Umum dan Solusi Praktis

Kesalahan Umum Deskripsi Singkat Solusi Praktis
Memasangkan Corner dan Edge Secara Tidak Serentak Sering kali pemula mencoba memasukkan corner terlebih dahulu lalu mencari edge yang cocok, sehingga proses menjadi lebih rumit dan memakan waktu. Latihan fokus pada identifikasi pasangan Corner dan Edge yang perlu dipasangkan, kemudian mencoba memasangkan keduanya secara bersamaan tanpa terputus.
Pemilihan Gerakan yang Berlebihan Melakukan banyak langkah yang tidak perlu, menyebabkan proses menjadi tidak efisien dan meningkatkan risiko kesalahan. Pelajari dan praktikkan langkah-langkah minimal yang diperlukan untuk memasangkan pasangan, serta latihan gerakan cepat dan tepat.
Kurangnya Fokus pada Posisi Corner dan Edge Mengabaikan posisi awal dan kondisi saat ini dari corner dan edge, sehingga sulit menemukan jalur tercepat memasangkan keduanya. Selalu lakukan inspeksi singkat sebelum melakukan pemasangan, dan latih pengamatan cepat terhadap posisi pasangan yang harus dipasang.
Kesulitan Mengatasi Hambatan di Tengah Jalan Ketika menemui hambatan saat mencoba memasangkan, sering kali menyerah dan memulai ulang proses. Pelajari cara melakukan ‘recovery’ dan langkah-langkah koreksi agar tetap bisa melanjutkan proses tanpa harus mengulang dari awal.

Contoh Situasi Nyata dan Cara Mengatasi Hambatan

Misalnya, saat Anda sedang mempraktikkan teknik F2L dan menemukan bahwa pasangan corner dan edge sulit dipasangkan karena posisi yang kurang tepat. Dalam situasi ini, Anda bisa melakukan langkah ‘reorientasi’ atau ‘adjustment’ kecil dengan memutar bagian tertentu dari rubik agar pasangan tersebut lebih mudah diakses. Jika proses pemasangan terhalang oleh posisi lain yang mengganggu, coba lakukan langkah sementara seperti ‘pre-align’ atau ‘pre-move’ untuk mengatur posisi corner dan edge sebelum melakukan pemasangan bersamaan.

Pengalaman nyata ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan ketepatan dalam melakukan langkah kecil untuk mencapai hasil yang efisien.

Latihan Praktis untuk Menguasai Teknik ini

  1. Latihan Identifikasi Pasangan Cepat:
    Saat memegang rubik dan melihat posisi, latih pengamatan cepat terhadap pasangan corner dan edge yang perlu dipasangkan. Cobalah untuk menentukan pasangan yang paling mudah dan langsung melakukan pemasangan tanpa ragu.
  2. Simulasi Gerakan dengan Fokus Efisiensi:
    Buatlah rangkaian gerakan yang minimal dan efisien untuk memasangkan beberapa pasangan secara berurutan. Ulangi latihan ini secara konsisten untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi.
  3. Latihan Mengatasi Hambatan:
    Buat skenario di mana pasangan tertentu sulit dipasang karena posisi yang kurang ideal. Latih langkah-langkah koreksi cepat agar tetap bisa menyelesaikan proses tanpa harus mengulang dari awal.
  4. Pengulangan dan Evaluasi:
    Lakukan latihan secara berulang, lalu evaluasi hasilnya. Catat kesalahan yang sering dilakukan dan fokus pada perbaikan di area tersebut.
  5. Pengamatan dan Refleksi Setelah Setiap Percobaan:
    Setelah setiap latihan, luangkan waktu untuk meninjau kembali langkah-langkah yang dilakukan dan cari tahu bagian mana yang bisa diperbaiki untuk proses berikutnya.

Dengan latihan yang terstruktur dan disiplin, serta memahami kesalahan umum yang sering terjadi, kemampuan memasangkan corner dan edge secara bersamaan akan semakin terasah. Kunci utama adalah konsistensi dan keberanian untuk mencoba serta belajar dari setiap hambatan yang dihadapi selama proses latihan.

Ulasan Penutup

VIDEO: Manuver Ketua Ansor Jatim Dukung Khofifah dengan 'Baju' Brigade ...

Dengan menguasai teknik F2L ini, proses penyelesaian rubik menjadi lebih efektif dan efisien, membuka peluang untuk menyelesaikan dalam waktu yang lebih singkat serta meningkatkan pemahaman strategi dalam berpikir secara spasial dan algoritmik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *